Jumat, 23 Mei 2008

JALAN MENUJU HIDAYAH

Hidayah Allah tidak diberikan kepada manusia atas dasar kedudukan / status keluarga/ nasab, tetapi hidayah Allah akan diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya diantara orang - orang yang dikehendaki-Nya. Hidayah Allah akan dianugerahkan kepada siapa saja yang mau mencarinya dan berkeinginan keras untuk meraihnya. Namun demikian Allah dan Rasul-Nya telah memberi rambu - rambu jalan menuju hidayah Allah SWT, diantaranya adalah :
1. Al Qur’an Al Qur’an adalah jalan utama menuju hidayah Allah SWT. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya :
Sesungguhnya Al Quran Ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih...” ( QS Al Isra’ : 9 )

Alif laam miin. itab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,” ( Al Baqarah :1-2)
Oleh karena itu barangsiapa yang ingin memperoleh hidayah, hendaklah benar - benar berpegang teguh kepada Al Qur’an yaitu dengan rajin membacanya, dan mempelajarinya serta mengamalkannya.Imam As Sangithi menerangkan tentang QS Al Isra’ ayat 9 sebagai berikut : Al Qur’an adalah petunjuk jalan yang benar baik dalam Aqidah, Syari’ah maupun mu’amalah. Maka dari itu Rasulullah berpesan kepada kita sebagai berikut:

“ Telah kutinggalkan kepadamu dua perkara dan jika kamu sekalian berpegang teguh dengannya, kamu tidak akan sesat selama - lamanya yaitu Kitabullah dan Sunah Rasul-Nya.” (Mutafaqqun Alaih)
2. Rasul Jalan kedua untuk meraih hidayah Allah SWT adalah mengikuti Rasul. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam firman Allah :
“... dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” ( QS Asy Syuura : 52 )
Maka barangsiapa yang mendambakan hidayah Allah SWT, harus mengikuti sunnah Rasulullah. Adapun cara mengikuti Rasulullah adalah :1). Meyakini kebenaran Rasulullah Allah SWT berfirman :

“ Dia-lah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci.” (Ash Shaf :9)
2. Mengikuti akan sunah - sunahnya.

Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu....” (QS Al Ahzab : 21 )
3. Menjauhi dari segala yang bertentangan dengan sunahnya
“ Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” ( QS Al Hasyr : 7 )
3. Mujahadah Bersungguh - sungguh dan berusaha keras bahwa kita benar - benar menginginkan hidayah Allah. Ungkapan dengan nyata dan sungguh - sungguh, segala apa yang kita inginkan dengan harapan kuat bahwa Allah akan membukakan fikiran, hati dan jiwa kita serta membimbingnya ke jalan yang benar. Karena Allah telah berjanji dalam firman-Nya :

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar- benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” ( QS Al Ankabut : 69 )
Disini seorang muslim diingatkan dalam menjalani tugas hudup ini harus bersungguh - sungguh, tidak boleh menyerah terhadap ujian dan cobaan, karena hidup bagi seorang muslim adalah ujian, sebagaimana diingatkan oleh Allah dalam firman-Nya:
“ Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,”( QS Al Mulk : 2 )
4. Do’a Do’a adalah senjata orang beriman. Do’a adalah intisari ibadah dalam Islam, sekaligus do’a adalah salah satu jalan meraih hidayah Allah SWT. Maka seorang muslim tidak boleh malas - malasan dari do’a. Dan seandainya Allah tidak berkenan memenuhi permohonan hamba-Nya, niscaya Ia tidak akan berfirman sebagaimana ayat berikut :

"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu...” (QS Al Mukmin : 60 )
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS Al Baqarah:186)

“ Sesungguhnya Allah malu terhadap hamba-Nya yang menengadahkan kedua tangganya kepada-Nya (berdo’a) lalu Allah menolaknya dalam keadaan kosong.”( HR Tirmidzi )

“ Tidak ada orang yang memohon kecuali akan Aku ijabahi, dan tidak ada orang yang meminta kecuali akan Aku beri, dan tidak ada orang yang memohon ampun kecuali akan Aku ampuni.” ( HR Bukhari )

(Oleh Ust. Drs. Mulyono , Ahad Pagi, 25 Mei 2008 )

1 komentar:

Abu Annisah mengatakan...

OK materinya