Rabu, 14 Mei 2008

HAKEKAT IMAN

Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda sebagai sebuah jawaban atas pertanyaan malaikat Jibril, tatkala beliau ditanyakan tetang Al-Iman :

“Iman itu adalah engkau beiman kepada Allah, malaikat-malikat-Nya, Kitab - kitab-Nya, Rasul - rasul-Nya, hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun buruk.” (H.R.Muslim)
Iman adalah kepatuhan total manusia kepada Allah,bukan sekedar keyakinan hati tanpa ada realisasi dalam pentuk amal perbuatan.Anehnya kebanyakan umat Islam terjebak pada argument-argumen apologi tatkala berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang iman.Sebagai misalnya adalah ketika mereka ditanya tetang kemalasan beribadah yang sangat erat kaitannya dengan pengakuan iman seseorang.Mereka menjawab: “ Yang penting hati ini bersih dan tatkala bermuamalah dengan manusia terjadi hubungan yang harmonis dan positif.” Aneh?! Bagaimana mungkin hati seorang muslim dapat menjadi bersih dan suci dengan kesombongan yang nyata di hadapan Allah? Bukankah menolak beribadah kepada Allah adalah salah satu indikasi kotornya hati dan bentuk kesombongan yang sangat berbahaya? Simaklah firman Allah sebagai berikut:

“ Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (Al Mukmin:60)
Ada tiga faktor mengapa manusia bersikap sombong tehadap ajaran Allah dan enggan untuk taat, yaitu :
Pertama,menuruti keinginan hawa nafsu Hawa nafsu seperti disebutkan Al-Qur'an cenderung mengajak manusia untuk bermksiat kepada Allah SWT.
Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang.”( QS Yusuf : 53 )
Dalam ayat yang lain disebutkan :

“....dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesung- guhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” ( QS Qashash : 50 )
Hawa nafsu dapat berubah menjadi tuhan selain Allah, jika segala kehendaknya diperturutkan tanpa dapat dikendalikan. Demikian yang telah ditegaskan Allah tentang budak hawa nafsu, dia dapat berubah memiliki sifat serigala yang buas dan mengacaukan masyarkat.

Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?, Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu). (QS Furqon : 43-44)
Kedua,taklid buta terhadap ritual, kepercayaan,dan tradisi nenek moyang Manusia semacam ini mengagap nenek moyang adalah tuhan yang ketinggiannya ditempatkan di atas Allah. Penderitaan manusia dari masa ke masa kebanyakan akibat dari penyakit ini. Allah berfirman seraya mengabarkan bahwa taklid buta adalah penyakit yang telah turun temurun diwariskan dari generasi ke generasi.
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang Telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami Hanya mengikuti apa yang Telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?". ( Al Baqarah :170)
Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?.”( Al Ma’idah :104)
Diayat lain Allah berfirman :

Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". mereka menjawab: "(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)?” ( Luqman : 21 )
Ketiga,mengikuti mayoritas manusia Al-Qur'an menegaskan jika manusia senantiasa mengikuti suara mayoritas sebagai sumber kebenaran tanpa merujuk pada hujjh-hujjah Al-Qur'an, maka pasti dia akan tersesat mengikuti kesesatan para ahli kitab. Firman Allah :
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” ( QS Al An’am : 116 )
Walaupan kaum muslimin telah sering mendengarkan ayat-ayat Al-Qur'an dan As-Sunnah dibacakan untuk menolak berbagai hujjah sesat mereka, akan tetapi kuatnya perlawanan kaum mislimin terhadap larangan mengikuti golongan mayoitas yang tidak berlandasan Al-Qur'an dan As-Sunnah tersebut menunjukan bahwa penyakit ini sudah sangat parah menjangkit mereka, sehingga membutuhkan penanganan khusus dalam penyembuhanya. Penyembuhan terhadap ketiga penyakit tersebut diatas haruslah menjadi prioias utama kaum muslimin, jika mereka ingin nilai-nilai keimanannya tumbuh dan semakin menguat bak benteng pertahanan yang kokoh.
Menghancurkan tuhan-tuhan selain Allah harus di lakukan secara lahir dan batin. Banyak orang yang bangga setelah dapat menghancurkan berhala-berhala fisik yang berwujud materi, padahal mereka gagal menghancurkan berhala-berhala batin. Bahkan tanpa disadari, mereka telah membuat berhala-berhala baru dihati mereka. Shalat, zakat, puasa dan segala bentuk ibadah lainnya hanya akan memberi pengaruh yang positif dalam menumbuhkan keimanan, manakala dilaksanakan dengan ikhlas dan mutaba'ah artinya pelaksanaan ibadah tersebut harus mengikuti Sunnah Rasulullah SAW yang berarti menjauhkan diri dari segal bentuk bid'ah.
Hanya ketundukan total kepada Allah kita dapat menumbuhkan bibit-bibit iman dalam hati dan mengokohkanya. Sehingga dengan wasiat ini kita dapat membuat komitmen menghancurkan berbagai bentuk berhala, baik berhala fisik maupun batin sehingga kebahagi

Tidak ada komentar: